Tidak Ada Pisau Setajam Silet

Menjadi pribadi yang menyenangkan, lebih asik ketimbang menjadi pribadi yang kaku.
Menjadi pribadi yang kaku lebih membosankan ketimbang menjadi pribadi yang menyenangkan
Pribadi yang menyenangkan akan juga menyenangkan orang lain, sementara pribadi yang kaku tidak berpengaruh terhadap orang lain.

Jadi, pribadi mana yang Anda pilih ?

Pasti Anda akan memilih pribadi yang menyenangkan 'kan ?

Sekarang, jawab dengan jujur, ketika Anda dalam kesibukan, tiba-tiba teman/rekan kerja Anda melakukan sebuah kesalahan yang membuat Anda jengkel, apa yang Anda akan lakukan ? Pasti menyalahkannya kan ?
Ketika Anda jalan-jalan dengan pasangan Anda, tiba-tiba Anda memergoki pasangan Anda melirik gadis/pria lainnya. Apa yang Anda lakukan ? Pasti menyalahkannya kan ?

Teman-teman saya yang hebat, Anda tidak perlu menyalahkan mereka, menyalahkan mereka tidak akan menyelesaikan masalah, menyalahkan mereka hanya memperburuk suasana, menyalahkan mereka hanya menambah beban Anda di kehidupan Anda dan merusak semua rencana-rencana hebat Anda. Sesungguhnya, dalam hidup ini ada yang namanya Karma, kalau di Agama Hindu dikenal sebagai Karma Phala. Karma berarti perbuatan dan Phala berarti hasil, jadi Karma Phala berarti hasil perbuatan manusia yang akan diterima manusia entah itu baik ataupun buruk sesuai dengan perbuatannya. Karma Phala berhubungan dengan hukum Tarik-Menarik cinta. Ketika Anda berbuat suatu kebaikan dalam hidup Anda ,itu berarti Anda sedang memberikan cinta. Kebaikan berasal dari rasa peduli dan rasa peduli berakar dari rasa cinta, di post saya yang sebelumnya saya sudah menjelaskan bagaimana cinta menjadi akar dari semua kebaikan.

" Hukum tarik-menarik sama dengan interaksi memberi-menerima

Anda memberi cinta Anda pula akan menerima cinta

Jika Anda memberi sesuatu bukan cinta maka Anda akan menerima hal yang sama"

 

 

Nah, setelah mengenal karma phala, ubahlah pola pikir Anda mengenai suatu kesalahan manusia. Rekan kerja Anda melakukan kesalahan, sesungguhnya dulunya atau mungkin di kehidupan masa lalu Anda, Anda pernah berada di posisi rekan kerja Anda tersebut. Anda pasti dulu pernah berbuat kesalahan sehingga sekarang Anda merasakan betapa jengkelnya Anda melihat rekan kerja Anda (cerminan Anda di masa lalu) berbuat kesalahan/kecerobohan. 

Ketika Anda memiliki pasangan dan pasangan Anda mengkhianati Anda, jangan Anda langsung marah dan melabrak dia (yang berarti menambah masalah yang lebih pelik). Sebaliknya, instrospeksi diri-lah, tahan emosi Anda dan cobalah bercermin ke masa lalu Anda. Katakan kepada diri Anda sendiri, "Apakah aku dulu pernah melakukan hal ini ?" Diri Anda lah satu-satu 'orang' yang tahu jawabannya, tahu segala kehidupan di masa lalu Anda, bahkan perasaan Anda memiliki ingatan yang jauh lebih kuat dari otak Anda.

Untuk menjadi orang yang menyenangkan, jadilah pribadi yang sabar, jadilah pribadi yang pemaaf, toleran, bertanggung jawab, memiliki komitmen yang tinggi, dan yang paling terpenting patut dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena tanpa beliau segala usaha Anda akan sia-sia. Jangalah jadi orang yang serba perfeksionis, menjadi orang yang perfeksionis bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan atau bahkan kedepannya Anda akan sulit menemukan orang yang benar-benar peduli terhadap Anda karena perasaan perfect Anda. 'Tidak ada pisau setajam silet'

"Think you're the best in each trial, you're extremely perfectionist
Think you're better than your friends in each trial, you're too perfectionist
Think you're good in each trial, you're the real perfect !"