Senin, 17 Desember 2012

Apa sesungguhnya arti perjuangan ?

By : Adi Wiguna Sudiartha 


"Telah gugur pahlawanku
  Tunai sudah janji bakti
  Mati satu tumbuh seribu
  Tanah Air Jaya Sakti"




Denger lagu diatas jadi inget kejadian waktu para mahasiswa dan aktivis Nasional memperjuangkan hak dan pendapatnya di depan gedung MPR & DPR.

"Turunkan Soeharto ! Turunkan Soeharto !"

Begitu seru salah satu orator yang berusaha menjatuhkan pamor dan nama baik Presiden Soeharto. Banteng-banteng muda itu terus bersorak dan menuntut jatuhnya orde Baru dan menuntut MPR dan DPR untuk melakukan sidang istimewa.Mereka juga menuntut Reformasi.Seiring bergantinya siang menjadi malam, malam menjadi siang, energi banteng-banteng muda Indonesia tersebut terus menurun, walau demikian, mereka tidak pernah menyerah karena dalam diri mereka sudah tertanam tekad baja yang kuat dan yang tidak mampu ditembus oleh 'rombongan seribu kuda' sekalipun,  untuk memperjuangkan hak dan pendapat mereka, dalam arti lain Aspirasi rakyat.



"Baju dan Tameng Ksatria yang terbuat dari Baja yang kuat, tidak akan mampu dibelah oleh pedang setajam apapun. Sama seperti Hati. Hati yang dibentuk oleh keinginan dan tekad yang kuat tidak akan mampu dipecah oleh apapun, termasuk 'pedang bermata dua' "



Akan tetapi, di kubu yang berseberangan, Tentara Nasional Republik Indonesia yang seharusnya bertugas melindungi stabilitas Negara , menjamin keamanan Rakyat, dan melindungi Negara dari serangan luar , sudah bersiap dengan senapan angin dan senjata jenis machine gun kaliber 12,7 milimeter untuk menghadang laju pengunjuk rasa yang kabarnya akan datang dengan jumlah yang sangat banyak.
Malam itu , perang antara para pengujuk rasa dan TNI pecah. Banyak korban berjatuhan baik dari pengunjuk rasa maupun anggota TNI.Saat itu pula, TNI mulai dibenci dan dalam demo yang selanjutnya, pengunjuk rasa menyertakan pertunjukan pembakaran senjata sebagai simbolis penolakan keras atas tindakan yang dilakukan TNI tersebut.Mereka menganggap TNI tidak manusiawi dan tindakan mereka tidak sama sekali berlandaskan hukum yang tercantum dalam UUD 1945 bahkan tindakan TNI mencoreng dan menjatuhkan nilai-nilai luhur  Pancasila.



"Sampai saat ini, saya sama sekali tidak berbangga mampu menciptakan senjata terhebat yang diakui seluruh dunia.Sesungguhnya saya sangat menyesal dan kecewa karena senjata yang saya buat digunakan untuk membunuh satu sama lain"


Mikhail Kalashnikov
Pencetus dan perakit senjata AK-47

Hikmah yang  dapat dipetik dari kejadian itu, bukanlah sikap kepahlawanan, bukanlah seberapa kuat senjata yang di produksi ataupun dibeli mahal dari luar negeri, bukanlah seberapa besar ketahanan XM307 ACSW Advanced Heavy Machine Gun (emang udah ada ya ? -_-) tetapi hal yang perlu kita pelajari, kita pahami dan kita hayati dalam hidup kita adalah pentingnya hidup bersatu, pentingnya hidup saling peduli satu sama lain (tidak otoriter dan menjadi diktator), pentingnya hidup bersama dan TEKAD YANG KUAT.
Setiap orang yang memiliki jiwa yang kuat, selalu memiliki tekad yang kuat begitu juga sebaliknya.Menjadi seorang yang memiliki tekad yang kuat bukanlah perkara yang mudah.Akan ada banyak halangan dan rintangan yang kuat pula seperti yang dihadapi banteng-banteng muda Indonesia saat peristiwa yang saya ceritakan tadi. Tekad akan muncul karena keberanian, keberanian akan muncul karena rasa peduli dan rasa peduli muncul dari CINTA.Kesimpulannya, Tekad yang kuat akan muncul ketika  ketika Anda mencintai seseorang, seseorang yang benar-benar mengisi kekosongan hati Anda.Cintailah seseorang maka Anda akan dianugrahkan tekad yang kuat, karena segala hal berasalh dari Cinta.


"Aku lebih baik menjadi Prajurit yang berdiri di barisan depan pasukan Infanteri yang rela berkorban demi harapan bangsa dan Negara ketimbang menjadi pengkhianat bangsa yang lari dari masalah dan memakan sebagian harta kekayaan Negara"





Tidak ada komentar:

Music