Minggu, 15 Juni 2014

Don'ts : Afraid to Fall And Doubt to Move



Ketika Semester 1, saat ujian Kalkulus, ya ujian Kalkulus. 
Momok yang sangat mengerikan bagi diriku.
Mungkin bukan aku saja yang takut akan ujian ini, 
semua mahasiswa juga merasakan hal yang sama
Aku takut, dan akhirnya berusaha untuk yang terbaik

Ternyata tidak semua keinginan kita dikehendaki oleh beliau, Tuhan Yang Maha Esa. Aku sudah bekerja keras dan ternyata hasilnya cukup 'mengerikan' mungkin orang tuaku atau teman-temanku di universitas lain menertawakanku :D itu memang pantas ditertawakan. Tapi tak satupun teman kuliahku yang menertawakan, begitu juga kakak angkatanku. Mereka hanya tersenyum dan berkata, "Sabar, jangan menyerah, kita juga dulu merasakan hal yang sama" .

Aku merasa ada sesuatu yang aneh, apa yang salah dengan soal kalkulus ini ? ini nilai yang tidak wajar diterima seseorang tapi mereka seolah mengabaikan dan santai dengan semua ini. Aku mendapat jawabannya setelah saat liburan aku menemui teman baikku yang 2 tahun lebih tua dariku.
Aku meminta bantuannya untuk menjawab sebuah soal, dia cuma tersenyum kecut. Lalu kuberikan buku itu dan dia terbelalak, tak satupun yang ia mampu kerjakan (dengan mudah), ada beberapa sih yg bisa dikerjain tapi nggak banyak juga :p padahal dia kuliah di jurusan matematika (tingkat 1 sih -_-) 


Ternyata ketika ku tersadar, buku ini, mata kuliah ini bukan bertujuan untuk mencari siapa terbaik, bukan bertujuan semata untuk mendapat nilai dengan indeks A . Bukan itu ternyata ? Lalu apa ?

Kita belajar kalkulus untuk belajar untuk jatuh, belajar untuk merangkak, dan kemudian belajar untuk berjalan tidak untuk berlari. Kalkulus mengajarkan kita untuk berjalan perlahan tapi pasti tanpa harus menciptakan suatu ambisi menuju sebuah ke-perfeksionis-an. 


"Kalkulus adalah sebuah perhitungan matematika yang dijelaskan menggunakan grafik.
Bukan, kalkulus adalah studi tentang gerakan dan perubahan"


Aku ingat itu kata-kata dari dosenku, kata- kata yang fenomenal dan dibalik kata-kata fenomenal itu aku mendapat maksud lain dari perkataan beliau tersebut bahwa sesungguhnya kita disini belajar untuk jatuh kemudian bangkit dan belajar dari jatuh tersebut agar tidak terjatuh lagi ditempat yang sama. Gerakan dan perubahan maksudnya adalah kita tidak melangkah stagnan, kita melangkah maju sebagai generasi muda yang cerdas dan berjiwa besar. Kita jatuh, untuk kemudian bangkit dan bergerak untuk mengadakan suatu perubahan, ya, mengadakan suatu perubahan, bukan untuk takluk dibawah keadaan ...... Yaa :) Kalkulus mengajarkanku semua itu.


Pernahkan Anda sadar bahwa orang yang kemampuannya Anda remehkan hanya karena prestasi akademisnya kurang bagus dibandingkan Anda, jauh lebih cerdas dibanding Anda ?


Orang yang kurang akademisnya, tentu akan sering jatuh, tentu akan sering mendapat sial dan cobaan yang sangat berat. Tapi dibalik itu semua, ada tersimpan tekad yang kuat untuk terus bangkit dan tidak pernah melangkah mundur. Orang seperti itu lebih banyak merasakan penderitaan, cobaan, rasa sakit hati dan jatuh-bangun untuk meraih apa yang ingin ia dapatkan.



"Manusia akan semakin kuat jika dia berhasil bangkit dari jatuhnya
semakin sering jatuh, semakin sering ia mendapat pengalaman
dan semakin sering ia mendapat pengalaman, ialah yang akan mempekerjakan Anda nanti"


Mungkin Anda merasa Anda bukanlah orang yang pintar, itu tidak menutup kemungkinan untuk Anda menjadi orang yang cerdas. Janganlah pernah mengeluha atas segala cobaan. Ketika Anda mendapat hasil yang buruk, Anda akan terjatuh dalam sebuah luka hati yang mendalam, pilihan Anda hanya satu, move on and keep moving, atau give up. Give up bukanlah pilihan yang bagus karena semua usaha Anda akan sia-sia dan tidak mendapat pembelajaran apapun. Tapi jika Anda keep moving, pantang menyerah, bertekad untuk berubah and never moving back, Anda akan mendapat banyak pelajaran dan pengalaman untuk nantinya Anda bisa menghandle semua masalah itu dengan mudah. Itu yang dinamakan Emotional Quotient Control



Satu Quote lagi dari saya :


"Suatu masalah yang sederhana menciptakan pemikiran yang mendalam"

»»  READMORE...

Music