Senin, 09 Desember 2013

JALAN TOL BALI MANDARA : Aman Karena Breakwater, Berdiri Karena Ilmu Kelautan




Sebagai gerbang pariwisata Indonesia, akses jalan yang memadai adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh Bali. Maka dibangun-lah Tol Bali Mandara yang membentang sejauh 12,7 km diatas laut dengan breakwater yang dipasang dibawahnya.”


Pulau Bali, adalah salah satu bagian dari ribuan pulau yang dimiliki Indonesia. Dari sekian banyaknya pulau di Indonesia hanya Pulau Bali yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik. Pulau Bali termasuk dalam Kepulauan Sunda Kecil yang hanya memiliki luas 5.636.66 km2   dengan panjang 153 km dan selebar 112 km. Bali memiliki banyak keistimewaan dibanding pulau-pulau lain yang ada di Indonesia, salah satunya adalah pesona keindahan alamnya seperti pantai dan laut. Selain itu juga letak geografis Bali yang jauh dari kemungkinan terjadinya gempa membuat pulau ini menjadi semakin menawan dan diminati oleh banyak wisatawan. Dari tahun ke tahun wisatawan yang berkunjung ke Bali kian meningkat dan semakin memadati jalanan kota, terutama saat liburan. 


Rata-rata jalan yang paling sering dipadati adalah akses transportasi Bali bagian selatan yang sering dilalui untuk menuju kawasan pantai dan kawasan perbukitan dimana di bukit tersebut berdiri sebuah perguruan tinggi negeri yang paling terkenal di Bali. Nah, sudah bisa ditebak  kan ? siapa-siapa saja yang melewati jalan tersebut. Mahasiswa dengan wisatawan beradu, berebut jalur satu sama lain agar cepat sampai di tujuan. Oleh karena itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berinisiatif untuk membuat jalan tol bebas hambatan yang berdiri diatas Laut Benoa.Selain untuk mempermudah akses jalan menuju kawasan wisata, tol ini juga dibuat untuk mempermudah akses menuju lokasi KTT APEC 2013 yang diadakan di Nusa Dua. Tol ini diresmikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 September 2013.
sumber : finance.detik.com

Tol yang diberi nama Tol Bali Mandara ini sebelum dibangun menuai banyak kecaman dari beberapa pihak, terutama pihak AMDAL yang memang dari awal keberatan soal pembangunan jalan tol yang berdiri diatas laut ini. Banyak hal yang diperhitungkan mulai dari pemangkasan 2,3 Hektar kawasan hutan mangrove yang nantinya dikhawatirkan bisa memperbesar kemungkinan terjadinya abrasi, kerusakan terumbu karang, dan kemungkinan cacat dalam pembuatannya karena gelombang pasang surut yang begitu kuat disana. Tapi, proyek ini tetap dijalankan karena dana APBN yang akan digunakan sudah cair, dan selain itu juga tol ini adalah satu-satunya harapan pemerintah pusat untuk mengurai kemacetan dan meingkatkan aksesbilitas penduduknya terutama yang akan pergi ke Bandara. Dan sudah terbukti bahwa proyek ini tidak terjadi cacat apapun dalam pembuatannya, masalah pasang surut ombak, pemerintah pusat menyiapkan tim ocean engineer yang membuat pemecah ombak atau yang biasa disebut breakwater. 


Pemecah ombak ditempatkan persis dibawah infrastruktur jalan tol yang membentang sepanjang 12,7 km ini dan berada diantara celah-celah pilar yang menyangga badan jalan. Biasanya posisi breakwater dibangun didepan material yang akan dilindungi, tapi dalam tol ini tidak. Dalam proses Ground Breaking,    Breakwater memang diposisikan berada dibawah badan jalan tol, hal ini kemungkinan bertujuan untuk mengurangi tekanan yang dihasilkan oleh gelombang yang nantinya bisa merusak material yang akan dipasang seperti pilar-pilar penyangga. Sebenarnya, breakwater juga dibangun untuk mencegah terjadinya abrasi karena  lahan yang dipakai dulunya adalah hutan mangrove. Banyak pohon mangrove yang dimusnahkan sehingga perlu pemecah ombak lain yang bisa membantu mengurangi tekanan dari gelombang yang datang, terutama pada gelombang pasang surut. Oleh karena itu dibangunlah breakwater yang berada diantara pilar-pilar tol untuk meredam gelombang tersebut, bahkan ada pula breakwater digunakan untuk menjadi penyangga bagian bawah pilar.

sumber : bisnis.liputan6.com

Dalam pengerjaan Tol Bali Mandara ini, insinyur-insinyur yang bekerja mayoritas adalah insinyur asli Indonesia, asli pabrikan Indonesia. Terutama pada insinyur kelautannya, insinyur yang memegang peranan paling penting dalam pembangunan proyek ini. Bagaimana tidak ? insinyur kelautan-lah yang pekerjaannya paling berat karena tol ini berdiri diatas Laut Benoa yang memiliki arus pasang-surut yang kuat juga gelombang yang tidak bisa diprediksi. Sedikit kesalahan saja berakibat tol ini ambruk dalam pengerjaan. Selain gelombang dan arus laut, banyak faktor yang membuat pekerjaan seorang insinyur kelautan menjadi berat. Salah satunya adalah faktor angin yang bisa mencapai 40 knot, yang tentunya bisa membahayakan para pekerja dan kontraktor. Banyak orang yang berkata keberhasilan tol ini adalah berkat para insinyur sipil dan lingkungan, padahal yang paling berpengaruh adalah insinyur kelautan. Ya, memang begitulah faktanya, insinyur kelautan selalu bermain di balik layar.


Di Bali, sudah banyak pantai yang dipasangi oleh breakwater , mulai dari pantai bagian utara yang memiliki ombak yang tidak terlalu ganas tapi mampu mengikis daratan hingga pemukiman warga, sampai ke bagian selatan yang terkenal memiliki ombak yang energik dan ganas.Tidak ada pemasangan breakwater yang gagal di Bali, bahkan sekarang breakwater sudah mulai dikenal sebagai solusi terbaik untuk mengatasi abrasi. Pelabuhan Inilah salah satu alasan mengapa ocean engineer di Indonesia diakui sebagai insinyur terbaik yang memberikan peran yang sangat besar bagi perkembangan infrastruktur. Dari proyek pembangunan tol yang tadi dijelaskan, juga sudah terlihat betapa pentingnya seorang insinyur kelautan. Jika saja tidak ada breakwater dan ilmu pasang surut air laut dari teknik kelautan maka tol itu tidak akan berdiri, atau mungkin jalan di Bali akan semakin padat, aksesibilitas menurun sehingga warga kesulitan dalam menjangkau tempat-tempat tertentu. Pada akhirnya tol ini mampu diselesaikan dalam kurun waktu 14 bulan dan yang paling membanggakan adalah semua engineernya adalah asli produk Indonesia.


Bukan hanya breakwater, banyak ilmu-ilmu teknik kelautan yang sekarang sedang bercokol dan beroperasi di Bali. Salah satunya adalah proses Reverse Osmosis yaitu proses memurnikan air laut menjadi air mineral dengan menggunakan membrane semipermeable dan proses pengisolasian air laut untuk menghasilkan garam yang jumlahnya lebih banyak, pengisolasian ini adalah salah satu program dari teknik kelautan itu sendiri yang diberi nama Socio-Ocean Engineering. Bukan hanya itu saja, Socio-Ocean Engineering juga membantu mengefesiensikan biaya sumber air tambak udang air payau dengan memanfaatkan teori dan timing pasang surut. Nah, untuk program yang satu ini, mungkin sudah tidak asing lagi karena sudah banyak pengusaha tambak yang menggunakan sistem ini. Itu hanya beberapa contoh dari penerapan ilmu teknik kelautan, masih banyak lagi partisipasi dan peranan penting insinyur kelautan dalam menyukseskan program pembangunan Indonesia menjadi negara maju yang bercita-rasa internasional. Just look their work, you’ll know how important they’re.



Scientists may know everything but Engineers change the world”
Viva Océano Ingeniero de Indonesia !








Author :  - Gede Adi Wiguna Sudiartha (16613100)

Blogging Competition Frontier 2014

#KMKL #Frontier2014 #BloggingCompetitionFrontier2014








1 komentar:

Unknown mengatakan...

Om Swastyastu
Karangan yang menarik,
Aku tunggu cerita selanjutnya,,,
Om Santih, Santih, Santih Om

Music