Sabtu, 15 Desember 2012

Kekosongan Dan Kesunyian

By : Adi Wiguna Sudiartha 


"Pagi yang sunyi
Kicau burung memecah sunyi
Tapi yang namanya sunyi tetep aja sunyi
Hatiku sunyi, sunyi tanpa smsmu" <---- puisi yang kutemukan dipinggir jalan


Ya seperti itulah bait puisi dari seorang pembuat puisi muda yang namanya belum diketahui (nemu aja dipinggri jalan). Jika dilihat lebih dalam lagi, puisi itu bukannya tidak bermakna. Banyak sekali makna yang bisa kita peroleh dari satu bait puisi tersebut.
Contohnya :
Pagi yang sunyi , kata tersebut mengutarakan bahwa seseorang atau penulis tersebut merasa kurang bergairah ketika bangun dari kehidupan alam bawah sadarnya.

Kicau burung memecah sunyi, mengutarakan bahwa sang penulis puisi sedang galau kala baru sadar dari nikmatnya hidup di alam bawah sadar dia sudah mendengar kicauan atau racauan yang mengganggu gendang telinganya.

Tapi yang namanya sunyi tetap saja sunyi, mengutarakan bahwa walau diganggu, walau diusik, walau ada seseorang yang mau membuat hatinya rame entah dalam konteks positif maupun negatif, dia tetap merasakan kesunyian, kesendirian, drown in his/her loneliness

Hatiku sunyi, sunyi tanpa smsmu , hal itu mengutarakan bahwa hanya orang yang mengisi kekosongan dihatinya-lah yang mampu membuatnya rame, tenang , dan tidak sendiri lagi :)



Itulah keajaiban dari cinta. Membuat sesuatu yang kosong menjadi berisi, sama seperti gelas tanpa air, Cinta adalah airnya




"Hati bagaikan sebuah cangkir, Cinta adalah airnya. Tanpa air, cangkir akan kosong dan tanpa cinta, hati menjadi kosong. Maka isilah selalu cintapada dirimu"

Tidak ada komentar:

Music