“Sebagai gerbang pariwisata Indonesia, akses
jalan yang memadai adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh Bali. Maka
dibangun-lah Tol Bali Mandara yang membentang sejauh 12,7 km diatas laut dengan
breakwater yang dipasang dibawahnya.”
Pulau Bali, adalah salah satu
bagian dari ribuan pulau yang dimiliki Indonesia. Dari sekian banyaknya pulau
di Indonesia hanya Pulau Bali yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan
mancanegara maupun domestik. Pulau Bali termasuk dalam Kepulauan Sunda Kecil
yang hanya memiliki luas 5.636.66 km2 dengan panjang 153 km dan selebar 112
km. Bali memiliki banyak keistimewaan dibanding pulau-pulau lain yang ada di
Indonesia, salah satunya adalah pesona keindahan alamnya seperti pantai dan
laut. Selain itu juga letak geografis Bali yang jauh dari kemungkinan
terjadinya gempa membuat pulau ini menjadi semakin menawan dan diminati oleh
banyak wisatawan. Dari tahun ke tahun wisatawan yang berkunjung ke Bali kian
meningkat dan semakin memadati jalanan kota, terutama saat liburan.
Rata-rata jalan yang paling sering
dipadati adalah akses transportasi Bali bagian selatan yang sering dilalui
untuk menuju kawasan pantai dan kawasan perbukitan dimana di bukit tersebut
berdiri sebuah perguruan tinggi negeri yang paling terkenal di Bali. Nah, sudah
bisa ditebak kan ? siapa-siapa saja yang melewati jalan tersebut. Mahasiswa
dengan wisatawan beradu, berebut jalur satu sama lain agar cepat sampai di
tujuan. Oleh karena itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berinisiatif untuk
membuat jalan tol bebas hambatan yang berdiri diatas Laut Benoa.Selain untuk
mempermudah akses jalan menuju kawasan wisata, tol ini juga dibuat untuk
mempermudah akses menuju lokasi KTT APEC 2013 yang diadakan di Nusa Dua. Tol
ini diresmikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal
23 September 2013.
sumber : finance.detik.com
Tol yang diberi nama Tol Bali
Mandara ini sebelum dibangun menuai banyak kecaman dari beberapa pihak,
terutama pihak AMDAL yang memang dari awal keberatan soal pembangunan jalan tol
yang berdiri diatas laut ini. Banyak hal yang diperhitungkan mulai dari
pemangkasan 2,3 Hektar kawasan hutan mangrove yang nantinya dikhawatirkan bisa
memperbesar kemungkinan terjadinya abrasi, kerusakan terumbu karang, dan
kemungkinan cacat dalam pembuatannya karena gelombang pasang surut yang begitu
kuat disana. Tapi, proyek ini tetap dijalankan karena dana APBN yang akan
digunakan sudah cair, dan selain itu juga tol ini adalah satu-satunya harapan
pemerintah pusat untuk mengurai kemacetan dan meingkatkan aksesbilitas
penduduknya terutama yang akan pergi ke Bandara. Dan sudah terbukti bahwa
proyek ini tidak terjadi cacat apapun dalam pembuatannya, masalah pasang surut
ombak, pemerintah pusat menyiapkan tim ocean
engineer yang membuat pemecah ombak atau yang biasa disebut breakwater.
Pemecah ombak ditempatkan persis
dibawah infrastruktur jalan tol yang membentang sepanjang 12,7 km ini dan
berada diantara celah-celah pilar yang menyangga badan jalan. Biasanya posisi breakwater dibangun didepan material
yang akan dilindungi, tapi dalam tol ini tidak. Dalam proses Ground Breaking, Breakwater memang diposisikan berada
dibawah badan jalan tol, hal ini kemungkinan bertujuan untuk mengurangi tekanan
yang dihasilkan oleh gelombang yang nantinya bisa merusak material yang akan
dipasang seperti pilar-pilar penyangga. Sebenarnya, breakwater juga dibangun untuk mencegah terjadinya abrasi
karena lahan yang dipakai dulunya adalah
hutan mangrove. Banyak pohon mangrove yang dimusnahkan sehingga perlu pemecah
ombak lain yang bisa membantu mengurangi tekanan dari gelombang yang datang,
terutama pada gelombang pasang surut. Oleh karena itu dibangunlah breakwater yang berada diantara
pilar-pilar tol untuk meredam gelombang tersebut, bahkan ada pula breakwater digunakan untuk menjadi
penyangga bagian bawah pilar.
sumber : bisnis.liputan6.com
Dalam pengerjaan Tol Bali Mandara
ini, insinyur-insinyur yang bekerja mayoritas adalah insinyur asli Indonesia,
asli pabrikan Indonesia. Terutama pada insinyur kelautannya, insinyur yang
memegang peranan paling penting dalam pembangunan proyek ini. Bagaimana tidak ?
insinyur kelautan-lah yang pekerjaannya paling berat karena tol ini berdiri
diatas Laut Benoa yang memiliki arus pasang-surut yang kuat juga gelombang yang
tidak bisa diprediksi. Sedikit kesalahan saja berakibat tol ini ambruk dalam
pengerjaan. Selain gelombang dan arus laut, banyak faktor yang membuat
pekerjaan seorang insinyur kelautan menjadi berat. Salah satunya adalah faktor
angin yang bisa mencapai 40 knot, yang tentunya bisa membahayakan para pekerja
dan kontraktor. Banyak orang yang berkata keberhasilan tol ini adalah berkat
para insinyur sipil dan lingkungan, padahal yang paling berpengaruh adalah
insinyur kelautan. Ya, memang begitulah faktanya, insinyur kelautan selalu
bermain di balik layar.
Di Bali, sudah banyak pantai yang
dipasangi oleh breakwater , mulai
dari pantai bagian utara yang memiliki ombak yang tidak terlalu ganas tapi
mampu mengikis daratan hingga pemukiman warga, sampai ke bagian selatan yang
terkenal memiliki ombak yang energik dan ganas.Tidak ada pemasangan breakwater yang gagal di Bali, bahkan
sekarang breakwater sudah mulai
dikenal sebagai solusi terbaik untuk mengatasi abrasi. Pelabuhan Inilah salah
satu alasan mengapa ocean engineer di
Indonesia diakui sebagai insinyur terbaik yang memberikan peran yang sangat
besar bagi perkembangan infrastruktur. Dari proyek pembangunan tol yang tadi
dijelaskan, juga sudah terlihat betapa pentingnya seorang insinyur kelautan.
Jika saja tidak ada breakwater dan
ilmu pasang surut air laut dari teknik kelautan maka tol itu tidak akan
berdiri, atau mungkin jalan di Bali akan semakin padat, aksesibilitas menurun
sehingga warga kesulitan dalam menjangkau tempat-tempat tertentu. Pada akhirnya
tol ini mampu diselesaikan dalam kurun waktu 14 bulan dan yang paling
membanggakan adalah semua engineernya
adalah asli produk Indonesia.
Bukan hanya breakwater, banyak ilmu-ilmu teknik kelautan yang sekarang sedang
bercokol dan beroperasi di Bali. Salah satunya adalah proses Reverse Osmosis
yaitu proses memurnikan air laut menjadi air mineral dengan menggunakan
membrane semipermeable dan proses pengisolasian air laut untuk menghasilkan
garam yang jumlahnya lebih banyak, pengisolasian ini adalah salah satu program
dari teknik kelautan itu sendiri yang diberi nama Socio-Ocean Engineering.
Bukan hanya itu saja, Socio-Ocean Engineering juga membantu mengefesiensikan biaya
sumber air tambak udang air payau dengan memanfaatkan teori dan timing pasang
surut. Nah, untuk program yang satu ini, mungkin sudah tidak asing lagi karena
sudah banyak pengusaha tambak yang menggunakan sistem ini. Itu hanya beberapa
contoh dari penerapan ilmu teknik kelautan, masih banyak lagi partisipasi dan
peranan penting insinyur kelautan dalam menyukseskan program pembangunan
Indonesia menjadi negara maju yang bercita-rasa internasional. Just look their
work, you’ll know how important they’re.
“Scientists
may know everything but Engineers change the world”
Viva Océano Ingeniero de Indonesia !
Viva Océano Ingeniero de Indonesia !
Author : - Gede Adi Wiguna Sudiartha (16613100)
Blogging Competition
Frontier 2014
#KMKL #Frontier2014
#BloggingCompetitionFrontier2014